Pendahuluan
Selamat pagi Ananda, bagaimana kabarnya hari ini? Saya harap semua dalam keadaan sehat dan siap melaksanakan pembelajaran hari ini. Pada kegiatan pembelajaran 1 ini, kita akan belajar tentang laporan hasil observasi. Setelah pembelajaran ini, Ananda diharapkan mampu menganalisis isi dan aspek kebahasaan dari minimal dua teks laporan hasil observasi serta mengonstruksi teks laporan dengan memerhatikan isi dan aspek kebahasaan yang ditulis baik lisan maupun lisan.
Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi
Pernahkah Ananda membuat teks laporan hasil observasi? Teks laporan hasil observasi adalah teks yang berisi penjabaran umum mengenai sesuatu yang disusun dan didasarkan pada hasil pengamatan dan fakta yang ada melalui kalimat deskripsi. Teks laporan hasil observasi berfungsi menjelaskan suatu objek atau fenomena yang didasari oleh hasil pengamatan. Dalam penyusunannya, teks ini memaparkan fakta-fakta dengan jelas dan terperinci.
Contoh Teks Laporan Hasil Observasi Banjir
Banjir
Banjir adalah keadaan suatu tempat terdapat genangan air yang tidak seharusnya. Misalnya di tengah kota, ataupun di jalan raya. Banjir disebabkan oleh banyak faktor, dapat menyebabkan permasalahan-permasalahan, namun juga terdapat cara pencegahan banjir.
Faktor penyebab banjir yang pertama ialah ulah manusia, setelah itu faktor alam. Kegiatan manusia seperti menebang pohon sembarangan (illegal logging), membuang sampah di saluran air, sungai, serta enggan menanam pohon dapat memicu terjadinya banjir. Itu disebabkan karena tidak ada yang menyerap air hujan yang turun akibat telah ditebangnya pohon-pohon, dan saat air mengalir ke saluran air yang tersumbat, air akan meluap.
Kerusakan maupun permasalahan yang disebabkan banjirpun beraneka ragam, seperti rusaknya rumah, bangunan, kantor, yang dapat mengganggu aktifitas. Banjir juga menyebabkan timbulnya beberapa penyakit seperti gatal- gatal, diare, kutu air, dan lainnya.
Namun, banjir juga dapat dicegah, upaya-upaya yang dapat dilakukan sebagai pencegahan ialah menanami lahan kosong dengan tanaman, reboisasi hutan, pembersihan saluran air dari sampah, membuat bendungan di bantaran sungai, serta senantiasa menjaga kebersihan lingkungan.
Sumber: http://masdenrum.blogspot.com/2014/09/teks-laporan-hasil-observasi-banjir.html
Mengidentifikasi Isi, Struktur, dan Ciri Kebahasaan
Struktur laporan hasil observasi dapat disajikan secara populer dan ilmiah. Ada dua versi struktur teks laporan hasil observasi. Versi 1 teks laporan hasil observasi disusun berdasarkan 2 struktur utama yaitu:
- Pernyataan umum (klasifikasi): merupakan bagian pembuka atau pengantar tentang hal yang Pada tahapan ini akan disampaikan bahwa benda-benda di dunia bisa diklasifikasikan berdasarkan kriteria persamaan dan perbedaan.
- Anggota/aspek yang dilaporkan: merupakan bahasan atau rincian tentang objek yang sedang diamati.
Versi 2 terdapat 4 struktur utama yaitu:
- Definisi Umum: merupakan pembukaan yang berisi pengertian tentang suatu hal yang tengah dibahas di dalam
- Deskripsi Bagian: merupakan bagian yang berisi ide pokok dari setiap paragraf (penjelasan rinci).
- Deskripsi Manfaat: merupakan bagian yang menjelaskan manfaat dari sesuatu yang dilaporkan
- Penutup: merupakan bagian rincian akhir dari
Sedangkan kaidah kebahasaan teks laporan observasi adalah sebagai berikut!
- Penggunaan Verba
Verba adalah kata -kata yang menyatakan suatu tindakan dan sering juga disebut kata kerja.
- Penggunaan Frasa
Frasa adalah kata-kata yang terdiri atas 2 kata atau lebih yang mengandung satu fungsi makna. Frasa sering juga disebut dengan kelompok kata.
- Penggunaan Sinonim (Padan Kata)
Sinonim ini biasa disebut dengan padanan kata atau persamaan kata. Sinonim merupakan kata-kata yang mempunyai bentuk berbeda, misalnya pelafalan dan tulisan, namun kata-kata tersebut sebenarnya mempunyai makna yang sama atau mirip.
- Penggunaan Antonim (Lawan Kata)
Antonim biasa disebut dengan lawan kata. Antonim merupakan kata-kata yang mempunyai makna saling berlawanan satu sama lain.
- Penggunaan Nomina
Nomina adalah kata-kata yang sering juga disebut kata benda.
- Penggunaan Konjungsi
Konjungsi disebut juga sebagai kata hubung, seperti: dan, atau , tetapi , ketika
dan lain – lain.
- Menggunakan Kalimat Kompleks
Kalimat kompleks adalah kalimat yang memiliki lebih dari satu struktur kalimat.
- Mengunakan Kalimat Simpleks
Kalimat simpleks adalah kalimat yang hanya terdiri dari satu struktur kalimat. Baik S + P ,atau S+P+O, atau S+P+O+K.
- Menggunakan Istilah
Istilah dalam teks laporan hasil observasi adalah kata-kata yang bersifat keilmuan atau teknis atau sering juga disebut dengan kata-kata ilmiah.
Membandingkan Struktur dari Dua Teks Laporan Hasil Observasi
Pada pelajaran yang lalu, Ananda telah mempelajari struktur teks laporan hasil observasi. Pada pelajaran ini, Ananda akan membandingkan struktur dari dua teks laporan hasil observasi. Untuk memudahkan Ananda membandingkan struktur dari dua teks laporan hasil observasi, lakukan kegiatan berikut.
- Bacalah kembali teks laporan hasil observasi yang berjudul “Banjir” yaitu teks pertama di atas dan teks “Anggrek Bulan” berikut dengan cermat.
Teks 2
Anggrek Bulan
Anggrek Bulan atau Phalaenopsis ambilis adalah tanaman indah masuk dalam salah satu suku tumbuhan berbunga terbanyak yang juga ditetapkan sebagai puspa pesona Indonesia yang berasal dari Genus Phalaenopsis.
Anggrek Bulan merupakan jenis Anggrek Ochidaceae yang mempunyai ciri khas kelopak bunga yang lebar. Anggrek Bulan berasal dari Asia Tenggara dan dapat ditemukan di seluruh dunia kecuali di Benua Antartika. Anggrek Bulan pertama ditemukan di Maluku, dan termasuk tumbuhan Epifit.
Anggrek Bulan banyak dimanfaatkan untuk tanaman hias karena keindahannya. Anggrek mudah dirawat dibandingkan dengan jenis bunga lain, seperti dahlia, melati, mawar, dan sebagainya. Anggrek Bulan salah satunya yang dapat hidup/tumbuh hanya dengan digantungkan, sehingga tidak banyak membutuhkan ruangan.
Cara budidaya Anggrek Bulan termasuk mudah, hanya dengan menyetek atau penyebaran biji. Media yang digunakan dapat berupa arang kayu, serabut kelapa, atau potongan batang pohon/genting/batu bata. Dengan adanya tanaman Anggrek Bulan di rumah dapat memperindah pemandangan halaman rumah kita.
Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi
Langkah-langkah menyusun teks laporan hasil observasi adalah sebagai berikut:
- Tentukan objek yang akan Misalnya, Ananda akan menulis tentang kebudayaan daerah tertentu atau tentang tempat wisata.
- Kumpulkanlah sejumlah fakta, data, dan informasi berkenaan dengan objek yang telah Anda tentukan. Pengumpulan informasi tentang objek tersebut dapat Ananda lakukan dengan cara berikut:
- Pengamatan lapangan
- Wawancara langsung dengan narasumber yang relevan
- Studi pustaka melalui buku sumber, majalah, surat kabar, maupun dari
- Buatlah kerangka penulisan teks laporan hasil observasi dengan memerhatikan struktur teks laporan hasil observasi dan kaidah
- Kembangkan kerangka tersebut menjadi sebuah teks laporan yang lengkap, baik dengan pola pengembangan deduktif maupun iduktif.
- Sertailah teks laporan hasil observasi Ananda dengan foto atau dokumentasi yang
- Bacalah kembali teks yang Ananda buat, kemudian lakukan penyuntingan terhadap ketepatan isi dan aspek kebahasaan, seperti ejaan, diksi, kalimat, serta kesatuan dan kepaduan paragrafnya.
Menyunting Teks Laporan Hasil Observasi
Menyunting dilakukan untuk mengoreksi kesalahan-kesalahan yang mungkin ada dalam suatu tulisan, baik itu berkenaan dengan struktur, kaidah, maupun penggunaan bahasanya. Untuk itu, pemahaman kita tentang struktur dan kaidah kebahasaan laporan hasil observasi harus diperhatikan kembali.
Ragam bahasa yang digunakan dalam laporan hasil observasi bersifat lugas, menggunakan kalimat secara efektif, menghindari kalimat yang bermakna ambigu (bermakna ganda) dan kata konotatif. Makna yang bersifat lugas diungkapkan secara eksplisit guna mencegah timbulnya pemberian makna yang lain. Untuk itu, dalam laporan (ilmiah) kita sering mendapatkan definisi atau batasan dari kata atau istilah-istilah yang digunakan. Definisi ini penting untuk menyamakan persepsi antara penulis dengan pembaca. Selain itu, suatu laporan harus disusun secara sitematis dan logis, yang ditandai oleh hubungan antarbagian tulisan itu. Jadi, hasilnya akan membentuk suatu kesatuan (kohesi) dan kepaduan (koheren).
Contoh :
Teks yang akan disunting
candi mendut
candi mendut terletak di desa mendut, kecamatan mungkid, kabupaten magelang jawa tengah sekitar 38 km ke arah barat laut dari yogyakarta. lokasinya hanya sekitar 3 km dari candi barabudhur yang mana candi buddha ini diperkirakan mempunyai kaitan erat dengan candi pawon dan candi mendut ketiga candi tersebutterletak pada satu garis lurus arah utara-selatan.
Teks yang sudah disunting
Candi Mendut
Candi Mendut terletak di Desa Mendut, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang Jawa Tengah sekitar 38 km ke arah barat laut dari yogyakarta. Lokasinya hanya sekitar 3 km dari candi Borobudur yang mana candi buddha ini diperkirakan mempunyai kaitan erat dengan Candi Pawon dan Candi Mendut. Ketiga candi tersebutterletak pada satu garis lurus arah utara-selatan.
Latihan
Rumah Bolon, Rumah Adat Sumatera Utara
Indonesia terdiri dari beberapa provinsi. Tiap provinsi memiliki rumah adatnya sendiri. Rumah Bolon adalah rumah adat dari Provinsi Sumatera Utara. Rumah Bolon ini adalah rumah adat yang terkenal di Sumatera Utara dan diakui secara nasional. Meski Rumah Adat Bolon dianggap sebagai satu-satunya identitas rumah adat Sumatera Utara yang diakui secara nasional, namun sebetulnya orang Batak di Sumatera Utara memiliki lebih dari satu gaya arsitektur hunian. Suku Batak sendiri terbagi menjadi beberapa anak suku yaitu Batak Karo, Batak Simalungun, Batak Pakpak, Batak Toba, Batak Angkola, dan Batak Mandailing yang masing-masingnya suku memiliki seni arsitektur rumah adat yang berbeda-beda. Rumah adat Batak Toba atau biasa disebut Rumah Bolon telah didaulat menjadi perwakilan rumah adat Sumatera Utara di kancah nasional.
Rumah Bolon memiliki bentuk persegi empat, mempunyai model seperti rumah panggung. Rumah ini memiliki tinggi sekitar 1,75 meter dari tanah. Tingginya rumah Bolon menyebabkan penghuni rumah atau tamu yang hendak masuk ke dalam rumah harus menggunakan tangga. Tangga Rumah Bolon terletak di tengah-tengah badan rumah. Hal ini mengakibatkan jika tamu atau penghuni rumah harus menunduk untuk berjalan ke tangga. Bagian dalam Rumah Bolon adalah sebuah ruang kosong yang besar dan terbuka tanpa kamar. Rumah berbentuk persegi empat ini ditopang oleh tiang-tiang penyangga. Tiang- tiang ini menopang tiap sudut rumah termasuk juga lantai dari Rumah Bolon. Rumah Bolon memiliki atap yang melengkung pada bagian depan dan belakang. Rumah Bolon memilik atap yang berbentuk seperti pelana kuda.
Lantai rumah Bolon terbuat dari papan dan atap rumah bolon terbuat dari ijuk atau daun rumbia. Bagian dalam Rumah Bolon adalah ruangan besar yang tidak terbagi-bagi atas kamar. Namun, tidak berarti bahwa tidak ada pembagian ruang di dalam Rumah Bolon. Ruangan terbagi atas tiga bagian yaitu jabu bona atau ruangan belakang di sudut sebelah kanan, ruangan Jabu Soding yang berada di sudut sebelah kiri yang berhadapan dengan jabu bona, ruangan Jabu Suhat yang berada di sudut kiri depan, ruangan tampar piring yang berada di sebelah Jabu Suhat, dan ruangan Jabu Tongatonga ni Jabu Bona. Ruangan Jabu Bona dikhususkan bagi keluarga kepala rumah. Ruangan Jabu Soding dikhususkan bagi anak perempuan pemilik rumah, tempat para istri tamu yang datang dan tempat diadakannya upacara adat. Ruangan Jabu Suhat dikhususkan bagi anak lelaki tertua yang telah menikah. Ruangan tampar piring adalah ruangan bagi tamu. Ruangan Jabu Tongatonga ni Jabu Bona dikhususkan bagi keluarga besar.
Sebagian besar dari rumah Bolon terbuat dari kayu. Rumah Bolon tidak menggunakan paku. Rumah Bolon hanya menggunakan tali untuk menyatukan bahan-bahan rumah.Tali ini diikatkan kepada kayu dengan kuat agar rangka rumah tidak longgar ataupun rubuh suatu saat. Pada badan Rumah Bolon terdapat berbagai ukiran maupun gambar yang memiliki makna sesuai dengan kehidupan masyarakat Batak.
Rumah Bolon saaat ini adalah salah satu objek wisata di Sumatra Utara dan salah satu budaya Indonesia yang harus dilestarikan. Rumah Bolon rumah adat di Sumatera Utara perlu dipelihara dan dilestarikan keberadaannya. Dalam usaha pelestarian bangunan Rumah Bolon ini memiliki dampak yang jauh ke masa yang akan datang, yaitu agar setiap orang, baik masyarakat Simalungun, generasi tua atau generasi muda sebagai penerus atau pewaris budaya daerahnya, akan memahami dan mengetahui tentang hasil budaya daerah asalnya.
Sumber:http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/08/rumah-adat-sumatera-utara-batak-gambar.html (dengan pengubahan)
- Tentukanlah gagasan pokok tiap paragraf teks di atas!
- Buatlah ringkasan teks tersebut!
- Kembangkanlah gagasan pokok berikut menjadi paragraf!
- Kupu-kupu masuk ke dalam kingdom animalia, tepatnya dalam filum Arthropoda.
- Arthropoda terbagi mejadi 4 kelas
- Hewan ini merupakan hewan insecta yang bersayap (Pterygota)
- Dalam perkembangan menuju kedewasaan, Pterygota mengalami
- Kupu-kupu berperan dalam
- Buatlah teks laporan hasil observasi berdasarkan langkah-langkah di atas!
- Suntinglah teks laporan hasil observasi yang ditulis teman
Rangkuman
- Laporan hasil observasi merupakan jenis teks yang menjelaskan secara umum atau melaporkan hasil dari kegiatan observasi yang
- Berdasarkan letak ide pokoknya, paragraf-paragraf di dalam laporan observasi dapat dikelompokkan menjadi paragraf deduktif, paragraf induktif, paragraf campuran, dan paragraf narasi atau
- Struktur teks laporan hasil observasi terdapat 2 Versi 1 teks laporan hasil observasi disusun berdasarkan 2 struktur utama yaitu: pernyataan umum (klasifikasi) dan anggota/aspek yang dilaporkan; Versi 2 terdapat 4 struktur utama yaitu: definisi umum, deskripsi bagian, deskripsi manfaat.
-
Kaidah kebahasaan teks laporan observasi adalah sebagai berikut!
- Penggunaan Verba
- Penggunaan Frasa
- Penggunaan Sinonim (Padan Kata)
- Penggunaan Antonim (Lawan Kata)
- Penggunaan Nomina
- Penggunaan Konjungsi Atau Kata Hubung
- Menggunakan Kalimat Kompleks
- Mengunakan Kalimat Simpleks
- Menggunakan Istilah
-
Langkah-langkah menyusun teks laporan hasil observasi adalah sebagai berikut:
- Tentukan objek yang akan diobservasi
- Kumpulkanlah sejumlah fakta, data, dan informasi berkenaan dengan objek yang telah Ananda tentukan.
- Buatlah kerangka penulisan teks laporan hasil observasi.–
- Kembangkan kerangka tersebut menjadi sebuah teks laporan yang
- Sertailah teks laporan hasil observasi Ananda dengan foto atau dokumentasi yang mendukung.
- Bacalah kembali teks yang Ananda buat, kemudian lakukan penyuntingan terhadap ketepatan isi dan aspek kebahasaan, seperti ejaan, diksi, kalimat, serta kesatuan dan kepaduan
Unduh Laporan Lengkap PDF: